Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar bersama Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Banten panen bawang merah dan rambutan serta melaksanakan penanaman cabai di Kawasan Sistem Pertanian Terpadu (Sitandu) Provinsi Banten, Jumat (19/1/2024).
"Bawang merah dan cabai merupakan komoditas yang harus diperhatikan dalam rangka pengendalian inflasi," kata Al Muktabar.
Menurut Al Muktabar, dalam pengendalian inflasi dirinya memliki prinsip untuk terus menanam. Diharapkan, dengan terus menanam pada masa yang akan datang, akan melaksanakan panen.
"Namun, untuk bisa memanen, tanaman harus terus dilakukan perawatan," ucapnya.
Al Muktabar mengatakan pentingnya merawat tanaman dengan baik selayaknya merawat makhluk hidup lainnya, seperti memberi asupan nutrisi dan menyiramnya secara rutin sehingga tanaman bisa tumbuh berkembang optimal.
"Tanaman itu pada hakikatnya sama dengan kita, mempunyai rasa dan sebagainya. Jika kita merawatnya dengan sepenuh hati, dipastikan ia akan tumbuh dengan baik," katanya.
Al Muktabar menjelaskan, Pemprov Banten memiliki Kawasan Sitandu. Kawasan tersebut merupakan pusat riset yang memiliki luas 18 hektar.
“Saya harapkan Sitandu ini bisa menjadi pusat riset pertanian di Provinsi Banten,” katanya.
Dikatakan Al Muktabar, Pemprov Banten terus mendorong masyarakat untuk menggiatkan menanam, terutama bawang merah dan cabai yang bisa memanfaatkan lahan kosong di pekarangan rumah masing-masing.
"Pada dasarnya kita mempunyai potensi untuk memperkuat ketahanan pangan kita. Makanya kegiatan menanam ini terus kita giatkan," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Agus Tauhid mengatakan dalam rangka pengedalian inflasi pihaknya sedang menggenjot produksi cabai dan bawang merah untuk memenuhi kebutuhan konsumsi komoditas tersebut.
Pada tahun 2024 ini, pihaknya sedang mempersiapkan penanaman cabai dan bawang merah masing-masing seluas 50 hektar, 20 hektar yang pendanaannya bersumber dari APBD dan 30 hektar bersumber dari APBN.
Lanjut Agus, pihaknya mendorong penanaman kedua komoditas tersebut secara swadaya oleh masyarakat. Agus optimis masyarakat akan tertarik menanam cabai dan bawang merah karena keuntungannya sangat menjanjikan.
Dalam rangka mendorong peran serta masyarakat, pihaknya pada tahun ini, sedang menggalakan pengadaan 1 juta bibit cabai. Pengadaannya bekerjasama dengan kelompok-kelompok tani di Provinsi Banten.
“Bibit-bibit tersebut bisa dipergunakan masyarakat,” uangkap Agus.
Agus menambahkan, pihaknya juga bekerjasama dengan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Banten menggerakan masyarakat untuk menanam cabai.
“PKK Provinsi Banten memilik program gerakan setiap rumah menanam cabai. Pemerintah menyediakan bibit-bibitnya,” katanya.
Agus melanjutkan, kegiatan itu juga merupakan upaya tindaklanjut Pemprov Banten dalam upaya mengendalikan laju inflasi. Selain di Kawasan Sitandu, saat ini juga di Kelurahan Sawah Luhur Kota Serang telah panen bawang merah seluas 2,4 Hektar.
"Selanjutnya panen bawang merah di Kecamatan Kramatwatu seluas 11 Ha yang akan mulai panen di tanggal 20 Januari 2024," ucapnya.
"Panen bawang merah yang tengah berlangsung di Provinsi Banten merupakan langkah nyata Pemerintah Provinsi Banten bersama dengan Kabupaten/Kota dalam pengendalian inflasi di Provinsi Banten," tutupnya.